Fullfilment Produk Frozen – 20 Juli 2022

Laporan e-Conomy SEA 2021 oleh Google, Temasek, dan Bain & Company mencatat bahwa Asia Tenggara memiliki tambahan 20 juta konsumen digital baru selama paruh pertama 2021. Hampir 60 persen dari pengguna baru ini berasal dari area di luar kota-kota besar, yang mengindikasikan adanya pertumbuhan penetrasi e-commerce di kawasan ini. Hal ini selaras dengan pernyataan Gubernur Bank Indonesia yang menyatakan total nilai transaksi e-commercetanah air menyentuh Rp 401 triliun pada 2021 lalu, naik 50,6 persen dari tahun sebelumnya. Berdasarkan laporan yang diterbitkan oleh Momentum Works, meskipun belanja daring sudah menjadi hal yang lumrah, konsumen e-commerce di Indonesia masih terkonsentrasi di daerah Jabodetabek. Total belanja daring di daerah ini diperkirakan mencapai 60-70 persen dari total volume e-commerce tanah air. Terdapat setidaknya 170 juta konsumen di kota tier kedua dan ketiga yang belum terlayani secara maksimal karena kendala logistik, bahkan belum benar-benar menikmati kenyamanan berbelanja lewat e-commerce seperti di kota besar. Layanan logistik dituntut untuk lebih cepat dan efisien dengan biaya pengiriman lebih terjangkau. Meski demikian, beberapa tantangan di bidang logistik masih harus dihadapi di Indonesia. Saat ini AP5I sedang berupaya keras melakukan konsolidasi para anggotanya dan melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengurangi kendala logistik distribusi produk frozen, sehingga diharapkan nantinya penjualan anggota AP5I ke pasar lokal melaui e-commerce  bisa meningkat dengan pesat.  Selama ini distribusi penjualan antar kota produk frozen umumnya dilakukan melalui distributor/retailer.  Penjualan online antar kota langsung ke konsumen akhir mengalami kendala karena sulit dan mahalnya logistik antar kota pengiriman dalam jumlah sedikit produk frozen. Tersedianya jasa Fullfilment produk frozen yang terkoneksi langsung dengan e-commerce /market place diharapkan bisa memperpendek rantai distribusi produk frozen dan meningkatkan penjualan online secara signifikan.  Terkait dengan hal tersebut AP5I bekerjasama dengan PAXEL – salah satu anggota AP5I, memperkenalkan dan menjelaskan fasilitas fulfillment yang diharapkan bisa dimanfaatkan oleh anggota AP5I sebagai alternatif sarana logistik pengiriman produknya. Fulfillment berkembang seiring dengan minat para pelaku usaha untuk membuka toko online. Jasa fulfillment adalah pilihan yang bisa dipertimbangkan untuk membantu melakukan operasional mereka dengan tujuan untuk mengoptimalkan penjualan online. Fulfillment adalah tempat penyimpanan barang atau produk sementara untuk dikelola oleh pihak gudang fulfillment. Perlu diketahui juga bahwa, fulfillment adalah istilah baru dalam dunia logistik di sektor Business to Business ( B2B ) atau bisa juga untuk Business to Consumer ( B2C ). Proses fulfillmentadalah proses transaksi jual-beli online, mulai dari pembelian yang dilakukan oleh pelanggan hingga pengiriman pesanan oleh fulfillmentcenter. Sehingga fulfillmentdapat diartikan juga sebagai jasa yang mencakup serangkaian proses pemenuhan pesanan produk dari para pelanggan. Order fulfillmentlebih sering disebut sebagai back-office operation, hal tersebut karena berbagai kegiatan yang berlangsung lebih sering terjadi di belakang atau pergudangan. Proses dari fulfillmenadalah dimulai dari masuknya orderan, pengemasan, hingga pengiriman oleh pihak ketiga fulfillmentcenter tersebut. Dalam pengelolaan bisnis online dan terlebih lagi untuk e-commerce dengan model Make-To-Stock ( MTS ), pelaku bisnis perlu melakukan aktivitas penerimaan, penyimpanan, pengambilan, pengepakan, hingga pengiriman ke pelanggan dan proses tersebut perlu mempekerjakan banyak staf.

Tinggalkan Balasan