FGD 2 Rantai Pasok Industri – 25 Mei 2023

Jawa Barat merupakan salah satu provinsi yang kontribusi perekonomiannya didominasi oleh industri pengolahan, dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB ) sebesar 42,7% pada pertengahan 2022. Meskipun demikian, industri pengolahan Indonesia masih sangat bergantung pada pasokan bahan baku impor, bahkan mencapai 90% dengan 30% diantaranya merupakan bahan baku impor dari Cina. Selain karena adanya kerentanan akibat pandemi covid-19 yang mengakibatkan disrupsi rantai pasok global, kekurangan kontainer dan biaya kirim yang semakin mahal juga menjadi faktor. Selain adanya ketergantungan impor, masalah lain yang berhubungan dengan industri pengolahan juga terletak pada sistem ekspor yang masih bergantung pada produk berteknologi rendah atau minim nilai tambah. Sebagai upaya untuk dapat meningkatkan nilai tambah produk dan mengurangi disparitas antar wilayah, Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengupayakan pengembangan Kawasan Rebana dan Jawa Barat Bagian Selatan sebagai tindak lanjut dari Peraturan Presiden ( Perpres ) Nomor 87 Tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Rebana dan Kawasan Jawa Barat Bagian Selatan. Kawasan Jawa Barat Bagian Selatan yang meliputi 6 ( enam ) kabupaten, yaitu Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, dan Kabupaten Pangandaran memiliki keunggulan sumber daya komoditas tanaman pangan, perkebunan, hortikultura, dan budidaya perikanan yang melimpah. Harapannya, pengembangan kawasan ini dapat berkontribusi terhadap pengoptimalan sumber daya alam sebagai bahan baku domestik industri-industri di Jawa Barat. Untuk menyelesaikan isu ketergantungan bahan baku impor, perlu dilakukan pengoptimalan terhadap rantai pasok dalam negeri dengan memperkuat struktur sektor dan menguatkan hubungan antar daerah. Untuk itu, perlu dilakukan kajian rantai pasok yang melingkupi pemetaan industri besar dan industri kecil menengah Jawa Barat berdasarkan klasifikasi produk dan kebutuhan bahan baku serta alur aliran material berdasarkan komoditas bahan baku tersedia dan industri penyedia sehingga dapat diperoleh gambaran utuh rantai pasok industri Jawa Barat. Dalam melakukan kajian rantai pasok yang melingkupi pemetaan industri di Jawa Barat beserta klasifikasi produk, kebutuhan bahan baku, dan alur aliran material, perlu dilakukan validasi temuan kepada stakeholder terkait, yaitu perwakilan industri sebagai pelaku kegiatan industri serta pemerintah yang membidangi sektor perindustrian sebagai regulator. Berdasarkan hal tersebut Dinas Peridustrian dan Perdagangan – Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat mengadakan FGD 2 Kajian Pengembangan Industri terkait Rantai Pasok Industri di Jawa BaratFocus Grout Discussion ( FGD ) ke-2 ini diselenggarakan sebagai bentuk diseminasi hasil kajian yang juga menjadi sarana untuk mengumpulkan tanggapan serta aspirasi yang nantinya dapat menunjang penyusunan rekomendasi kajian.  Tujuan dari kegiatan focus group discussion ( FGD ) ini adalah untuk melakukan diseminasi hasil kajian terkait dengan rantai pasok bahan baku serta strategi pemenuhannya untuk industri unggulan dan industri di Kawasan Rebana di Jawa Barat. Dalam FGD ini AP5I berperan aktif menjadi salah satu narasumber dengan topik “ Rantai Pasok dan Hilirisasi Produk Pengolahan Perikanan di Jawa Barat “.

Tinggalkan Balasan