Webinar Program Makan Bergizi Gratis ( MBG ) yang Aman dan Sehat melalui Penerapan SNI – 11 Februari 2025
Dalam rangka mendukung program prioritas pemerintah terkait pentingnya konsumsi makanan bergizi untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia ( SDM ) yang unggul, Standar Nasional Indonesia ( SNI ) dapat berperan penting dalam memastikan mutu dan keamanan pangan, dan memberikan kontribusi nyata terhadap Kesehatan Masyarakat. Untuk mendiseminasikan hal ini, Badan Standardisasi Nasional ( BSN ) mengadakan kegiatan Webinar Program Makan Bergizi Gratis ( MBG ) yang Aman dan Sehat melalui Penerapan SNI. Webinar ini menggandeng Badan Gizi Nasional ( BGN ), Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, Kementerian Koperasi, serta salah satu pelaku usaha penerap SNI pangan, CV Global Pangan Sedulur. Kegiatan ini dibuka oleh Deputi Bidang Akreditasi BSN – Wahyu Purbowasito yang menyampaikan bahwa Program MBG harus dipandang sebagai investasi jangka panjang dalam menyiapkan SDM Indonesia yang unggul dan bermutu, yang menjadi pilar utama menuju Indonesia Emas 2045. Oleh sebab itu, BSN siap mendukung keberlangsungan program MBG dengan menyediakan SNI yang relevan dan mengawal penerapan standar keamanan pangan oleh para penyedia jasa MBG. Sejalan dengan hal tersebut, Deputi Bidang Promosi dan Kerja Sama BGN – Nyoto Suwignyo, dalam keynote speech-nya, menyampaikan bahwa SDM yang berkualitas adalah fondasi dari kemajuan bangsa, maka dari itu pemenuhan gizi yang baik menjadi salah satu syarat penting untuk mewujudkan hal tersebut. Program MBG merupakan salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto yang bertujuan menanggulangi stunting dan gizi buruk di Indonesia sehingga terciptanya SDM unggul menuju Indonesia Emas 2045. Untuk mencapai sasaran tersebut, makanan yang disajikan haruslah bergizi, terjamin aman untuk dikonsumsi, dan terjaga kualitasnya. Untuk itu, diperlukan penerapan standar keamanan pangan oleh para pemasok yang terlibat dalam program MBG. Beberapa standar sektor pangan untuk mendukung program MBG, antara lain SNI CXC 1-1969 prinsip umum hygiene pangan yang biasa dikenal sebagai Hazard Analytical critical control point dan SNI ISO 22000:2018 Sistem manajemen keamanan pangan yang bisa diterapkan para pelaku usaha untuk menjamin keamanan produk pangan mereka. Untuk penyedia jasa catering, BSN juga sudah menetapkan SNI 8475:2017 Kode praktik higienis untuk pangan matang dingin/beku ( precooked foods ) dan pangan matang ( cooked foods ) pada katering massal yang dapat diacu oleh penyedia jasa dalam melakukan usahanya. SNI sistem keamanan pangan dan juga SNI produk pangan seperti susu dan pangan olahan ikan dll ini dapat diacu oleh penyedia jasa katering dalam menyediakan MBG yang aman dan bergizi. Direktur Pemberdayaan Ekonomi Keluarga, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN – Wahidah Paheng menyampaikan bahwa Program Pembinaan Kelompok Kegiatan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor ( Poktan UPPKA ) siap digiatkan untuk ikut mendukung terlaksananya program MBG di seluruh daerah di Indonesia. Selain Poktan UPPKA, BKKBN juga memiliki program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) yaitu program pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga beresiko stunting. Kegiatan DASHAT dalam mendukung program MBG antara lain menyediakan bahan baku, memasak, distribusi, edukasi dan montoring tumbuh kembang bagi penerima program MBG. Kepala Bidang Pengembangan Kemitraan, Kementerian Koperasi – Nelly Gustuana Istita menyampaikan bahwa salah satu program prioritas Kementerian Koperasi adalah supply bahan pokok untuk makanan bergizi gratis. Saat ini sudah ada 202 Dinas Koperasi di daerah yang telah menyatakan siap berperan sebagai bagian dari rantai pasok Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi ( SPPG ) program MBG. Selanjutanya Kementerian Koperasi akan berkolaborasi dengan BSN dalam upaya pendampingan penerapan SNI kepada koperasi salah satunya untuk produksi susu. Melin Setiawati – CV Global Pangan Sedulur, UMKM penerap SNI 8375:2017 Bandeng Isi dari Jawa Barat yang merupakan UMKM binaan BSN menjelaskan bahwa Penerapan SNI meningkatkan kepercayaan diri untuk mendaftar menjadi calon mitra program MBG, karena dalam penerapan SNI bukan hanya produk terbukti berkualitas namun tempat produksi dan manajemen pun tertata rapi. Dengan memastikan standar kualitas dan keamanan pangan, tidak hanya menjamin gizi yang optimal bagi masyarakat, tetapi juga membangun kepercayaan terhadap program MBG ini. Kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam mewujudkan program yang berkelanjutan dan berdampak luas.