Global Alliance for Improved Nutrition ( GAIN ) – 16 November 2019
Berkaitan dengan semakin besarnya kebutuhan produk-produk siap masak dan siap makan, Kementerian Kesehatan ( Kemenkes ), Kementerian Kelautan dan Perikanan ( KKP ), serta Global Alliance for Improved Nutrition ( GAIN ) mengadakan tantangan inovasi bisnis atau Business Innovation Challenge ( BIC ) Perikanan. Gelaran tersebut bertujuan untuk mencegah dan menurunkan prevalensi anemia dan stunting. Topik kali ini adalah menemukan inovasi produk perikanan dengan nilai tambah yang siap masak dan siap makan ( ready to cook and ready to eat ) tanpa mengurangi kandungan protein dan zat gizi lainnya yang penting bagi tubuh. Indonesia memiliki jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, 261 juta jiwa, tapi Indonesia masih menghadapi beban ganda gizi. Menurut data Riskesdas 2018, terdapat 48,9% ibu hamil mengalami anemia, 30,8% balita mengalami stunting, dan 8% balita mengalami obesitas. BIC merupakan kompetisi yang memiliki tujuan untuk menemukan dan memperkuat inovasi teknologi lokal untuk mengatasi susut pasca panen. Dalam final pitching day, 10 finalis mempresentasikan inovasi produk makanan yang telah mereka kembangkan di hadapan para dewan juri yang berasal dari GAIN, Kementerian Kesehatan ( Kemenkes ), Kementerian Kelautan dan Perikanan ( KKP ) dan perwakilan dari swasta. Setelah melewati proses penjurian, dan disepakati oleh para juri, Biskuit Ikan Gabus Kelor, I-Fit Serealikan, Hokky Mie, Purulla, dan Uni Urchin berhasil menjadi lima finalis dengan inovasi produk makanan terbaik. Dengan kandungan nutrisi yang cukup tinggi dan harga terjangkau, makanan seperti biskuit ikan gabus dan sereal ikan diyakini cukup efektif dalam mencegah stunting dan anemia. AP5I ikut berperan aktif dalam tantangan inovasi ini dari mulai penjurian sampai pemilihan pemenangnya.
