News

FGD Penataan Distribusi Hasil KP Menggunakan Moda Kereta Api – 21 Juni 2023

Dalam rangka penataan distribusi dan transportasi hasil kelautan dan perikanan dengan menggunakan moda kereta api, Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Logistik mengadakan kegiatan Focus Group Discussion ( FGD ) Penataan Distribusi Hasil Kelautan dan Perikanan menggunakan Moda Kereta Api.  KKP berupaya mendorong peningkatan distribusi hasil perikanan. Kali ini bekerjasama dengan PT. Kereta Api Indonesia membuat terobosan agar produk hasil perikanan bisa lebih kompetitif dan berdaya saing, baik secara harga maupun kualitas. Direktur Logistik, Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP – Berny A. Subkhi mengatakan dalam mendukung kebijakan penangkapan ikan yang terukur berbasis kuota dan pengembangan budidaya maka KKPmenargetkan adanya peningkatan produksi perikanan yang bermutu, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan protein hewani dan gizi dari ikan. Namun demikian, ketahui bersama bahwa hasil perikanan mudah rusak dan turun mutunya bila tidak ditangani dengan baik, termasuk penanganan saat pengangkutan. Oleh sebab itu, sangat dibutuhkan kinerja logistik dan sistem rantai dingin yang handal. Tantangan saat ini dihadapi dimana penyediaan jasa logistik melalui jasa transportasi harus efektif, efisien, dan juga ekonomis, sehingga produk hasil perikanan bisa lebih kompetitif dan berdaya saing, baik secara harga maupun kualitas. KKP memandang bahwa salah satu jenis transportasi dalam mendukung distribusi hasil perikanan adalah melalui moda kereta api. Melalui Kerja Sama yang telah dilakukan antara KKP dengan KALOG maka diharapkan KALOG dapat mengembangkan inovasi- inovasi layanan bisnisnya untuk memprioritaskan layanan dalam mendukung distribusi hasil perikanan, yang tentu akan menimbulkan multiplier effects. Peningkatan distribusi hasil perikanan dengan moda kereta api dapat difokuskan pada tiga layanan, yaitu layanan multimoda laut-darat bagi distribusi hasil perikanan dengan menggunakan reefer container, layanan kereta barang menggunakan mesin pendingin bagi produk dan olahan perikanan UMKM, dan layanan kereta barang bagi produk hasil perikanan yang tidak membutuhkan rantai dingin, antara lain seperti ikan kaleng, rumput laut dan ikan hidup. Berdasarkan validasi Nasional tahun 2022, saat ini jumlah Unit Pengolahan Ikan skala UKM di Jawa Tengah sebanyak 8.064 unit dengan jenis olahan yaitu fermentasi/peragian, pelumatan daging, Pembekuan, Pemindangan, Penanganan Segar/Dingin, Pengalengan, Pengasapan/pengeringan, Pereduksi, dan pengolahan lainnya dengan tujuan pasar Sebagian besar di Pulau Jawa. Melalui kegiatan FGD ini, diharapkan adanya masukan dari para pelaku usaha terkait penggunaan moda kereta api sebagai salah satu opsi dalam distribusi hasil perikanan. Pemerintah Daerah melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi/Kabupaten/Kota juga diharapkan dapat melakukan sosialisasi kepada para stakeholders terkait, agar dapat memanfaatkan moda kereta api ini sebagai salah satu pilihan moda transportasi dalam distribusi hasil perikanan. Diharapkan para pelaku usaha perikanan dapat memanfaatkan layanan bisnis yang disediakan oleh KALOG dalam mendukung logistik perikanan untuk meningkatkan akses transportasi dan distribusi hasil kelautan dan perikanan melalui inovasi- inovasi yang baru.  Direktur Utama PT. Kereta Api Logistik – TLN Ahmad Malik Syah mengungkapkan komitmen kolaborasi dan sinergi antara KAI Logistik, KAI dan Kementerian Kelautan dan Perikanan telah dimulai sejak 12 Oktober 2022 yang ditandai dengan ditandatanganinya Perjanjian Kerjasama. Seluruh pihak berharap dapat menindaklanjuti kerjasama tersebut dengan langkah- langkah strategis untuk memastikan tercapainya tujuan bersama. Kerjasama tersebut berpengaruh baik secara signifikan terhadap pertumbuhan pengiriman KA Kontainer Reefer komoditi yang mengangkut produk laut, dimana kegiatan angkutan produk laut tersebut masih berjalan dengan baik hingga saat ini. KAI Logistik memiliki dua segmen produk yang dapat digunakan sebagai sarana penunjang dalam rangka meningkatkan akses transportasi dan distribusi hasil kelautan dan perikanan. Pertama melalui KALOG Plus untuk pengiriman dengan satu petikemas penuh ( Produk Multicommodity ) dan KALOG Express menggunakan KA Retail/BHP. Tahun 2023 volume pengiriman angkutan dengan petikemas meningkat menjadi 4.251 ton per bulan, dimana sebelumnya pada tahun 2022 berjumlah 3.389 Ton per bulan dan tahun 2021 berjumlah 2670 ton. Dan untuk pengiriman menggunakan KA Retail/BHP telah berjumlah 57 ton/bulan. Hal tersebut menurutnya, mencerminkan bahwa pengiriman reefer komoditi ini semakin diminati dengan meningkatnya kinerja volume sekitar 25 persen.  KAI Logistik akan mendukung secara penuh untuk layanan ini, salah satunya dengan penyediaan Container Cold Storage yang juga dapat digunakan sebagai tempat penyimpanan bertemperatur yang akan memastikan kualitas produk tetap terjamin. Layanan hasil kolaborasi ini dapat terus berkembang baik dari sisi okupansi maupun pengembangan relasi sehingga dapat mengakomodir kebutuhan pasar yang lebih luas. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah, yang diwakili Kepala Bidang Usaha dan Pengembangan Komoditas – Iman kadarusman, menambahkan pihaknya mendukung penuh kerjasama antara KKP dan PT KAI untuk mendorong peningkatan distribusi hasil perikanan, khususnya di Jawa Tengah. 

Tinggalkan Balasan