News

Marine and Fisheries Business Forum and Exhibition 2016

11 – 12 Januari 2016,

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, mempromosikan bisnis di sektor kelautan dan perikanan kepada investor dan Duta Besar (Dubes) negara sahabat. Susi mengaku bisnis perikanan saat ini menjadi primadona, pasca upaya masif pemberantasan Illegal Unregulated Unreported (IUU) Fishing seperti penangkapan kapal asing pencuri ikan. Hal ini diungkapkan Susi saat membuka Marine and Fisheries Business Forum and Exhibition 2016 di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, pada Senin 11 Januari 2016. Awalnya banyak yang meragukan pemberantasan IUU Fishing, namun setahun ini KKP bisa membuktikan dan membuka peluang bisnis semua stakeholder  untuk berbisnis di sektor perikanan dan kelautan karena menjadi lebih fair.  Investor asing didorong menanamkan modalnya pada sektor hilir. Ia menyakinkan kepada investor untuk tak perlu khawatir dengan iklim bisnis perikanan di Indonesia. Berbagai izin telah diupayakan untuk dipangkas. Izin-izin yang tidak diperlukan dihilangkan dan Investasi sangat terbuka untuk siapapun dan dari negara mana pun. Untuk sektor perikanan tangkap yang bakal mendukung investasi hilir, KKP juga mulai menyiapkan pengadaan ribuan kapal yang nantinya akan dibagikan kepada nelayan. Hal ini dilakukan untuk memberikan kepastian pasokan perikanan pasca larangan operasi kapal-kapal eks asing, serta tertutupnya investasi asing di perikanan tangkap. KKP tahun ini menganggarkan Rp 3,73 triliun, atau 27% dari total anggaran kementeriannya dalam APBN-P 2016 sebesar Rp 13,8 triliun untuk pengadaan ribuan kapal nelayan. Hadir dalam forum bisnis tersebut Duta Besar Norwegia Stig Traavik, Duta Besar Inggris Moazzam Malik, Duta Besar Rusia Mikhail Galuzin, dan sejumlah investor asing dari berbagai negara.

Tinggalkan Balasan