Diskusi dengan Dirjen Budidaya KKP, Kepala BBPBAP Jepara dan Ahli Pemuliaan Genetika – 25 Januari 2018
Diskusi dengan Dirjen Budidaya KKP, Kepala Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara dan Dr. Asep Anang ahli pemuliaan genetika. Hasil diskusi tersebut antara lain:
- Pemerintah akan sangat serius mengembangkan udang merguensis sebagai alternatif udang budidaya unggulan Indonesia di masa mendatang. Bulan maret 2018 ini akan dicoba budidaya secara massal di daerah Demak diharapkan bisa menghasilkan produksi 1.000 ton per tahun. Diharapkan nantinya sektor swasta akan mengembangkan budidaya udang merguensis didaerah lainnya terutama untuk tambak traditional dan semi intensive. BBPBAP Jepara nantinya diharapkan menjadi penghasil induk-induk unggul merguensis dan akan mensupplai hatchery ke pihak pemerintah maupun swasta. Upaya untuk meningkatkan produktifitas budidaya merguensis akan dilakukan dengan cara pemuliaan genetika dan mencari formulasi pakan yang efektif untuk merguensis yang di akan support oleh USSEC. Agar pengembangkan merguensis ini bisa berjalan dengan lancar diharapkan untuk UPI agar segera mempersiapkan pasar baik lokal maupun ekspor untuk udang merguensis.
- Untuk mengatisipasi kemungkinan program SIMP USA akan diberlakukan juga untuk produk udang, AP5I mendesak kepada KKP untuk segera meregristrasi tambak udang secara nasional agar nantinya bisa memenuhi syarat aspek traceability. Mengingat keterbatasan anggaran dan agar bisa segera terlaksana, Dirjen Budidaya dan AP5I sepakat agar Anggota AP5I yang melakukan ekspor udang ke USA segera menginformasikan pembelian bahan baku udang dari daerah mana saja ( di infokan sampai nama kecamatannya ). Berdasarkan info tersebut Dirjen Budidaya akan memprioritaskan wilayah-wilayah tersebut akan dilakukan regristrasi. Untuk itu diharapkan kepada semua anggota AP5I yang ekspor udang ke USA agar segera menginformasikan wilayah mana saja pembelian bahan baku udang kepada sekretariat AP5I.
- Untuk upaya pengembangan Patin, KKP akan berupaya mensupport induk unggul Patin dan hatchery yang lokasinya tidak terlalu jauh dari sentra-sentra sentra budidaya patin.