Rapat Tindak Lanjut Mou antara Asosiasi Perikanan dengan CFNA – 10 Februari 2023

Sehubungan dengan kerjasama pemasaran produk perikanan antara asosiasi produk perikanan Indonesia dengan China Chamber of Commerce of Import & Eksport of Foodstuffs, Native Produce and Animal By-Products ( CFNA ), Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan mengadakan Rapat Tindak Lanjut Mou antara Asosiasi Perikanan dengan CFNA. Adanya MoU antara China Chamber of Commerce of Import and Export of Foodstuff Native Produce and Animal by Products ( CFNA ) dan Asosiasi Produsen Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia ( AP5I ), Asosiasi Pengelolaan Rajungan Indonesia ( APRI ), Asosiasi Demersal Indonesia ( ADI ) dan Asosiasi Rumput Laut Indonesia ( ARLI ), pada tanggal 11 November 2022 yang difasilitasi oleh Kementerian Perdagangan dan Kementerian Kelautan dan Perikanan, dimana MoU bertujuan untuk memperkuat dan mempromosikan perdagangan Indonesia dan RRT. Implementasi MoU antara CFNA RRT dengan Asosiasi-Asosiasi Perikanan Indonesia untuk peningkatan ekspor Indonesia melalui kontrak dagang, sebagai bentuk dukungan agar mempercepat pencabutan penangguhan ekspor atas UPI dan teregistrasinya penambahan species yang diusulkan Indonesia kepada RRT dan percepatan registrasi UPI Indonesia di RRT. Sebagai informasi neraca perdagangan produk perikanan Indonesia terhadap RRT tahun 2018-2021 terus mengalami surplus untuk Indonesia. Nilai ekspor produk perikanan Indonesia pada 2022 mencapai USD 1,12 milyar, sedangkan nilai impornya mencapai USD 131 juta sehingga surplus 992,69 juta. Komoditas utama ekspor Indonesia ke Tiongkok tahun 2022 didominasi oleh Cumi-Sotong-Gurita ( 25,0% dari total ekspor Indonesia ke RRT ), Rumput Laut ( 37,6% ), Ikan Lainnya ( 7,38% ), Layur, Gulama, Reeve’S Croakers, Bigeye Croakers ( 3,26% ), Rajungan-Kepiting ( 4,55% ), dan Udang ( 10,2% ). Sedangkan komoditas utama impor Indonesia dari Tiongkok, yaitu Makarel ( 6,27% dari total impor Indonesia dari RRT ), Rajungan-Kepiting ( 6,24% ), Rumput Laut ( 13,18% ), Cumi-Sotong-Gurita ( 9% ), dan Tuna-Tongkol-Cakalang ( 1,15% ). Saat ini General Administration of Customs of the People’s Republic of China ( GACC ) telah mengeluarkan Decree 248 “ Administrative Provisions on Registration of Overseas Manufacturers of Imported Foods ” yang berlaku 1 Januari 2022. Decree 248 mempersyaratkan semua perusahaan di luar negeri yang memproduksi, memproses, atau menyimpan segala jenis produk Food & Beverages yang diekspor ke China harus mendaftar melalui platform khusus ( CIFER ) dan mendapatkan kode registrasi dari GACC. Sedangkan untuk bahan tambahan makanan atau produk terkait makanan lainnya ( seperti pengemasan ) tidak diharuskan melengkapi pendaftaran. Produk dibagi menjadi 2 kategori yaitu kategori produk berisiko tinggi ( High risk ) dimana registrasi melalui rekomendasi dari otoritas yang berwenang di negara tempat unit pengolahan,  dan Kategori produk berisiko rendah ( Low risk ) dimana prosedur pendaftaran mandiri jalur cepat langsung ke GACC. Berdasarkan rapat di Kemenko Marvest tanggal 9 Februari 2023, perkembangan perpanjangan nomor registrasi sebagai berikut 94 UPI telah disetujui perpanjangan sampai dengan 31 Januari 2028, 9 UPI telah disetujui merupakan pendaftaran baru, 177 UPI telah mengajukan perpanjangan ke GACC dengan status menunggu respon dari GACC, 22 UPI mendapatkan respon refusal/penolakan dari GACC untuk perpanjangan, sehingga UPI perlu menyampaikan perbaikan data kembali, 16 UPI belum dapat mengakses aplikasi CIFER dikarenakan masih disuspend oleh GACC terkait kasus temuan jejak Covid 19, 51 UPI belum dapat mengakses aplikasi CIFER dikerenakan masih disuspend oleh GACC terkait belum terpenuhinya persyaratan ekspor ke China, 161 UPI tidak mengakses aplikasi CIFER.

Tinggalkan Balasan