Webinar Pasang Surut Budidaya Vannamei antara Peluang dan Tantangan – 12 Juli 2021

De Heus Indonesia mengadakan Webinar “ Pasang Surut Budidaya Vannamei antara Peluang dan Tantangan “ dengan melibatkan narasumber dari berbagai pakar dari budidaya udang, diantaranya Tb. Haeru Rahayu – Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, Romi Novriadi – Wakil Ketua Masyarakat AKuakultur Indonesia, dan Jasper Clausen – Director for Aqua Nutrition & Tech Support at Royal De Heus. Webinar ini membahas apa saja peluang dan tantangan budidaya udang khususnya udang vannamei di Indonesia dan bagaimana mengoptimalkan produksinya. Pembangunan ekonomi perikanan budidaya di suatu kawasan yang berbasis komoditas unggulan dan komoditas kearifan lokal yang dilaksanakan dengan mensinergikan berbagai potensi untuk mendorong berkembangnya sistem dan usaha perikanan budidaya yang berdaya saing dan berkelanjutan, serta digerakkan oleh masyarakat dan difasilitasi oleh pemerintah, sehingga mampu menjamin produksi yang kontinyu dan terjadwal. Sasaran Kawasan-kawasan potensial yang menjadi sentra produksi komoditas unggulan perikanan budidaya dengan tingkat produksi, produktivitas, dan kualitas tinggi sesuai permintaan pasar melalui intensifikasi dan ekstensifikasi. Kementerian Kelautan dan Perikanan terus menggenjot peningkatan nilai ekspor udang nasional hingga 250 persen di tahun 2024. Adapun, pembangunan kawasan tambak yang akan dilakukan 5 tahun kedepan akan dibuat melalui model-model klaster. Prinsip klaster budidaya udang sendiri adalah pengelolaan usaha budidaya udang dalam satu kawasan dengan manajemen teknis dan usaha yang dikelola secara bersama dengan tujuan untuk meminimalisir kegagalan dan meningkatkan produktivitas, namun tetap ramah terhadap lingkungan. Lokasi pengembangan shrimp estate harus memenuhi kriteria minimal harus memenuhi pesyaratan teknis untuk budidaya udang. Masyarakat sebagai pemilik lahan bersedia untuk mengalihkan pengelolaan lahan miliknya menjadi shrimp estate untuk jangka waktu minimal 20 tahun. Konsep pengembangan integrated shrimp farming di Indonesia harus memperhatikan lingkungan dan keberlanjutan, harus memperhatikan kaidah-kaidah ekonomi biru dengan memperhatikan kesehatan laut, dan melibatkan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Revitalisasi tambak adalah pembangunan dan/atau perbaikan sarana prasarana kawasan tambak untuk meningkatkan produktivitas lahan tambak eksisting untuk meningkatkan pendapatan pembudidaya melalui peningkatan teknologi budidaya udang yang ramah lingkungan. Pada periode 2015-2020, tren produksi perikanan nasional meningkat 0,8%, dari 22,3 juta pada 2015 menjadi 23,1 juta ton pada 2020. Pada periode 2015-2020, share produksi perikanan budidaya berkisar 67-70% dari total produksi perikanan, sedangkan share produksi perikanan tangkap berkisar 30-33%.

Tinggalkan Balasan